A. PENGERTIAN
PIDATO
Pidato adalah penyampaian
gagasan, pikiran atau informasi serta tujuan dari pembicara kepada orang lain(audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan
sebagai the art of persuasion,yaitu sebagai seni
membujuk/mempengaruhi.
Pidato yang baik dan benar, sebaiknya kita mengetahui dulu bagaimana pidato
tersebut harus dibuat berdasarkan “Maksud dan Tujuannya juga Siapa
Pendengarnya”. Selain harus mengetahui tujuan dan tema dari pidato yang akan
kita sampaikan, sebaiknya kita memperhatikan tiga hal dalam membuat sebuah
pidato.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai
1. Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang
banyak
2. Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Berpidato pada dasarnya merupakan
kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata (lisan) yang ditujukan
kepada orang banyak dalam sebuah forum. Bagi orator pemula, sebelum berpidato
perlu disiapkan teks pidato. Berpidato
ada hubungannya dengan retorika(rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa
dengan efektif. Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam
berpidato menyangkut beberapa unsur penting seperti: pembicara, pendengar,
tujuan dan isi pidato, persiapan, terknik dan etika dalam berpidato.
B. PERSIAPAN
PIDATO
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan
Sebelum Berpidato antara lain:
a. Menentukan Tujuan Pidato
b. Memilih Pokok Persoalan
c. Mengetahui dan Menganalisa audience dan suasananya
d. Mengumpulkan materi pidato
e. Menyusun Kerangka Materi Pidato
f. Melakukan Latihan Pidato
g. Menghilangkan Perasaan “Demam” Panggung yaitu dengan cara:
·
Memfokuskan pikiran
pada diri sendiri,
·
Percaya diri(PD),
·
Menganggap audience tidak
tahu tentang apa yang kita bicarakan,
·
Memperdalam materi
dengan baik,
·
Mempersiapkan
konsep pidato beberapa hari sebelumnya,
·
Membaca
berulang-ulang materi pidato,
·
Mempersiapkan diri
beberapa jam sebelum tampil dan jangan tergesa-gesa,
·
Istirahat yang
cukup.
·
Terakhir sudah tentu adalah dengan berdoa.
Saat Berpidato antara lain:
a. Pembukaan. Pembukaan pidato merupakan bagian penting dan
meainkan peranan bagi pembicara, karena bagian ini dapat memeberikan kesan
pertama bagi para audience.. Ada beberapa cara yang dapat digunakan seorang
pembicara untuk membuka pidatonya:
· dengan memperkenalkan diri, atau
· Membuka pidato dengan humor, atau
· membuka pidato dengan pendahuluan secara umum.
b. Inti Pidato. Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah
satu cara di atas, maka langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok
permasalahannya.
c. Penutup Pidato bisa dilakukan dengan:
· Membuat rangkuman atau simpulan; atau
· menyatakan kembali prinsip-prinsip yang terkandung
dalam pidato; atau
· menceritakan cerita singkat yang menarik; atau
· mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa
bait pantun; atau
· mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah
pujian buat para pendengar
Disamping persiapan pidato di atas , agar Anda
dapat berpidato dengan baik, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.
1. Menyelidiki pendengar dengan mengajukan pertanyaan, misalnya:
siapa pendengarnya, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain.
2. Memilih topik atau tema hendaknya disesuaikan dengan kemampuan
diri, mempunyai arti atau kegunaan bagi pendengar dan lain-lain.
3. Mengumpulkan bahan berdasarkan pengalaman, hasil penelitian,
imajinasi, buku bacaan, media massa maupun media elektronik.
4. Membuat kerangka pidato, caranya sama dengan membuat
kerangka karangan lainnya, yakni: pembuka, isi, dan penutup.
5. Mengembangkan pidato menjadi kerangka pidato.
6. Latihan oral dengan vokal yang tepat, dengan suara yang nyaring.
C. NASKAH PIDATO
Materi pidato baik yang menggunakan naskah maupun tanpa naskah memiliki
empat bagian, yaitu :
a. Pendahuluan,
yang berfungsi untuk mengantar ke arah pokok persoalan yang akan dibahas
dan sebagai upaya menyiapkan mental audience. Pada bagian ini yang terpenting
kita berusaha membangkitkan dan mengarahkan perhatian audience pada pokok
permasalahan yang akan dibicarakan. Yang namanya pembukaan pidato,
baik pidato resmi atau tidak resmi. Bersyukur dan mengagungkan keagungan Tuhan
harus selalu diutamakan serta didahulukan dari yang lainnya. Setelah itu
barulah kita memberikan sapaan atau salam terhadap orang yang paling dituakan
di acara tersebut sebagai lanjutan dari pembukaan, selanjutnya diikuti dengan
salam dan penghormatan kepada semua yang hadir dan mendengarkan pidato kita.
b. Isi.
Pada bagian ini pokok pembahasan
ditampilkan dengan terlebih dahulu mengemukakan latar belakang permasalahannya.
Pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya
dengan kepentingan para audience. Ketika kita akan
menyampaikan sebuah pidato, kita mesti bisa berbicara dengan menggunakan bahasa
yang sesuai dengan bahasa dan pola pikir orang-orang yang hadir dalam pidato
kita. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh sebagian besar para pendengar,
jangan menggunakan istilah asing jika para penddengar pidato kita kurang bisa
mengerti dan memahami artinya. Karena harus kita sadari, salah satu fungsi
terpenting dari sebuah pidato adalah kita bisa menyampaikan segala tujuan dan
maksud dari apa-apa yang kita ucapkan tersebut, yang tersirat maupun yang
tersurat.
c. Pembahasan.
Bagian ini merupakan kesatuan, yang
berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal yang dikemukakan pada bagian isi.
Pada bagian isi ini biasanya berisi berbagai hal tentang penjelasan,
alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan
perbandingan, kontras-kontras, bagan-bagan, model, dan humor yang relevan.
d. Kesimpulan/Penutup
Ini adalah bagian akhir dari sebuah
pidato, yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan uraian sebelumnya. Untuk mengakhiri
sebuah pidato, ucapan terima kasih serta penghargaan dan penghormatan kepada
para hadirin jangan sampai kita lupakan. Akhiri pidato kita seperti ketika kita
mengawalinya. Ucapan syukur dan mengagungkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa,
kita jadikan sebagai akhir dan selesainya kita berpidato.
NASKAH PIDATO
TOPIK “ KEDISPLINAN”
Yang saya Hormati Ibu dan Bapak Guru dan Staf Pegawai. Dan Yang Ibu Banggakan
Anak-anaku Seluruh Siswa/Siswi SD Negeri No.173382 HUTATINGGI. Selamat pagi
untuk kita semua.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah ini di Lapangan sekolah yang kita cintai ini
Perlu kalian mulai pahami dari sekarang bahwa Ada bayak hal yang barangkali perlu kita ketahui bersama supaya nanti dalam proses belajar mengajar tercipta kondisi yang baik untuk proses belajar mengajar kita.Salah satu yang perlu Ibu sampaikan adalah bahwa sudah pasti di setiap sekolah akan diberlakukan tata tertib sekolah termasuk di sekolah ini.
Anak-anaku yang Ibu banggakan Ada satu hal yang mungkin terus harus kita bangun yaitu kesediaan kalian untuk mememnuhi tata tertib yang akan diberlakukan.
Kalian akan melihat hasilnya nanti ketika disiplin ini sudah menjadi kebiasaan kalian adalah akan tercipta proses belajar mengajar yang berhasil baik dan menjadikan kalian bisa nyaman belajar secara maksimal. Karenanya kerjasama kalian semua dengan memahami arti pentingnya sebuah sikap disiplin sudah pasti akan berbuah keberhasilan.
Ibu dan pihak sekolah tidak bisa memaksa kalian untuk
melakukan sesuatu aturan kecuali ada kesadaran kalian untuk bisa kerjasama
dengan baik.
Anak-anaku yang Ibu cintai Mari kita coba melihat betapa kerjasama kita untuk membangun
kedisiplinan ini begitu penting. Setidaknya ada 2 hal yang bisa kita lihat
bersama.
Pertama: Kedisplinan Adalah Harga Diri
Ketika disiplin ini tumbuh maka secara perlahan dan pasti sekolah
kita akan dihargai oleh oleh orang lain atau sekolah lain. Sekolah kita akan
dilihat sebagai sekolah yang bonafid, dan bisa jadi dianggap sebagai sekolah
pavorit. Ini adalah kebanggan buat kita semua. Sekolah kita dianggap sebagai
sekolah yang berkualitas.
Seseorang yang mencoba untuk mendisiplinkan dirinya
adalah ciri orang yang punya karakter. Ia unggul di banding teman-teman yang
lainnya dan bisa dipastikan orang seperti ini sangat berpeluang besar meraih
keberhasilan gemilang di hari depannya. Coba lihat dan amati saja nanti.
Kedua: Kedisplinan Adalah Kebanggaan
Alangkah sangat beruntung jika diantara kalian sudah ada yang mulai
menyadari secara mendalam betapa pentingnya disiplin.
Setiap
orang adalah pemimpin. Dan yang namanya pemimpin ia pasti orang yang dikatakan
sukses. Maka alangkah bahagia jika kalian sudah bisa memimpin, yakni memimpin
diri sendiri untuk mencoba hidup disiplin. Inilah salah satu tanda yang sangat
nyata apakah kalian bisa memimpin atau tidak.
Jiwa kepemimpinan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan
barangkali alangkah tepat jika disiplin mentaati peraturan sekolah ini dilihat
oleh kalian sebagai ajang latihan untuk memimpin diri.
Dengan demikian maka akan muncul rasa bangga kalian terhadap diri
sendiri. Kalian akan merasa menjadi orang yang berhasil melakukan sesuatu,
orang yang lebih optimis. Lebih hebat lagi kalian akan menjadi orang yang
merasa lebih mandiri dari sebelumnya. Sadar atau tidak sadar kalian akan
merasakannya sendiri.
Semoga apa yang Ibu sampaikan bermanfaat buat kita semua. Dan
semoga dengan kedisiplinan ini mengantarkan kalian semua menjadi orang-orang
yang bisa membawa nama harum sekolah kita dan menjadi kebanggaan Bapak dan Ibu kalian.
Sekian dulu apa yang saya sampaikan. Mohon maaf jika
ada kata-kata yang menyinggung perasaan atau tidak pantas untuk disampaikan.
Sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya.
Atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
D. ETIKA PIDATO
Selain Teknik
Berpidato, Hal yang tak kalah penting harus kita ketahui sebelum berpidato
ialah Etika Berpidato. Dalam berpidato, tentu sebisanya kita harus
dapat beradaptasi serta membedakan siapa yang menjadi audience kita saat berpidato. Berikut beberapa etika dalam berpidato yang harus kita
perhatikan :
1.
Etika berpidato di
depan umum meliputi :
a.
Mengenakan pakaian
yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan sopan; Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati;
b.
Menyisipkan
beberapa humor segar dalam pidato;
c.
Gunakan kata-kata
yang sopan, halus, dan sederhana;
d.
Sebagai kata
penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang
berkenan dan lain-lain.
2.
Etika berpidato di
depan pejabat:
a.
Menghilangkan rasa
rendah diri;
b.
Jangan tampil
seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain
c.
Jangan terlalu
memberikan penghormatan yang berlebihan pada audience.
3.
Berpidato di depan
Pemuka Agama
· Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama;
· Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu;
· Perbanyak istilah-istilah keagamaan
4. Etika Berpidato di depan para wanita. Bila pembicara seorang laki-laki,
hati-hati jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan
istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari sekalian; hindari kata-kata
kasar, kurang senonoh dan kurang sopan;
5. Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus mengutamakan
penalaran yang berikaitan dengan dunia anak-anak muda; Jangan mengeluarkan
kata-kata yang bersifat menentang; Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak
muda
6. Etika Berpidato di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; Gunakan
kata-kata yang sopan dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam
bahasa stempat
E. TOPIK/TUJUAN
PIDATO
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan
positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Umumnya, kegiatan
berpidato memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan informasi
Memberikan sebuah pemahaman baru, mengingatkan,
atau memberikan informasi kepada khalayak ramai.
2. Persuasif atau mengajak
Mempengaruhi khalayak ramai agar dengan senang
hati mengikuti apa yang kita harapkan dan apa yang kita sampaikan.
3. Edukatif, berupaya menekankan pada
aspek-aspek pendidikan, misalnya tentang pentingnya hidup sehat, ber KB, hidup
rukun antar umat bergama dan lain-lain;
4. Hiburan atau rekreasi
Menyenangkan pihak audiens dengan pidato yang
kita bawakan sehingga tecapai kepuasan dan kesenangan terhadap apa yang kita
sampaikan.
F. TEHNIK-TEHNIK
BERPIDATO
Ada empat teknik berpidato yang umum, yaitu:
a. Metode Naskah, yaitu pidato
yang digunakan untuk pidato resmi dan dibacakan secara langsung. Cara demikian
dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan
dalam situasi resmi, akan disebarluaskan dan dijadikan figur oleh masyarakat
dan dikutuip oleh media massa\
b. Metode Menghafal, yaitu naskah
yang telah dipersiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca, melainkan untuk dihafal
c. Metode Spontanitas, yaitu metode
pidato yang tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih
dahulu. Biasanya dilakukan hanya oleh orang-orang yang akan tampil secara
mendadak
d. Metode Penjabaran Kerangka. Teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara
lengkap adalah teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari
terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan garis-grais besar
isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk
disampaikan.
Ketika kita ingin
berpidato tentunya ada hal-hal yang perlu mendapat
perhatiandiantaranya yaitu :
a. Posisi Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh
semuaaudience. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar
semua audience dapat menatap wajah dan penampilan pembicara;
b. Mengatur Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan jelas,
tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah ruang kecil
atau ruang aula yang luas dan besar;
c. Volume, Intonasi dan Pelafalan. Pada saat berpidato, usaha mengatur: volume
suara, intonasi, dan pelafalan;
d. Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan;
e. Gerak Tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan
lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu
berlebihan, dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibacarakan;
f. Penggunaan mikropon. Bila ada mikropon, gunakanlah dengan sebaik-baiknya,
dan jangan menempel di mulut, namun agak jauh dari mulut pada saat berbicara agar
suaranya bagus; dan
g. Bila ada slide( berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis, sangat
efektif untuk
menunjang kegiatan saat berpidato. www.blogger.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar