Rabu, 22 Februari 2017

Langkah-langkah Pidato

A. PENGERTIAN PIDATO
Pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran atau informasi serta tujuan dari pembicara kepada orang lain(audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion,yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi.

Pidato yang baik dan benar, sebaiknya kita mengetahui dulu bagaimana pidato tersebut harus dibuat berdasarkan “Maksud dan Tujuannya juga Siapa Pendengarnya”. Selain harus mengetahui tujuan dan tema dari pidato yang akan kita sampaikan, sebaiknya kita memperhatikan tiga hal dalam membuat sebuah pidato.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai
1.      Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak
2.      Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata (lisan) yang ditujukan kepada orang banyak dalam sebuah forum. Bagi orator pemula, sebelum berpidato perlu disiapkan teks pidato. Berpidato ada hubungannya dengan retorika(rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif. Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato menyangkut beberapa unsur penting seperti: pembicara, pendengar, tujuan dan isi pidato, persiapan, terknik dan etika dalam berpidato.

B. PERSIAPAN PIDATO
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan
Sebelum Berpidato antara lain:
     a.    Menentukan Tujuan Pidato
     b.    Memilih Pokok Persoalan
     c.    Mengetahui dan Menganalisa audience dan suasananya
     d.   Mengumpulkan materi pidato
     e.    Menyusun Kerangka Materi Pidato
     f.     Melakukan Latihan Pidato
          g.    Menghilangkan Perasaan “Demam” Panggung yaitu dengan cara:
·        Memfokuskan pikiran pada            diri sendiri,
·         Percaya diri(PD),
·        Menganggap audience tidak tahu tentang apa yang kita bicarakan,
·        Memperdalam materi dengan baik,
·        Mempersiapkan konsep pidato beberapa hari sebelumnya,
·        Membaca berulang-ulang materi pidato,
·        Mempersiapkan diri beberapa jam sebelum tampil dan jangan tergesa-gesa,
·        Istirahat yang cukup.
·        Terakhir sudah tentu adalah dengan berdoa.

Saat Berpidato antara lain:

    a.   Pembukaan. Pembukaan pidato merupakan bagian penting dan meainkan peranan bagi pembicara, karena bagian ini dapat memeberikan kesan pertama bagi para audience.. Ada beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya:
    ·      dengan memperkenalkan diri, atau
    ·      Membuka pidato dengan humor, atau
    ·      membuka pidato dengan pendahuluan secara umum.

    b.    Inti Pidato. Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah satu cara di atas, maka langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok permasalahannya.

    c.    Penutup Pidato bisa dilakukan dengan:
    ·      Membuat rangkuman atau simpulan; atau
    ·      menyatakan kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato; atau
    ·      menceritakan cerita singkat yang menarik; atau
    ·      mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait pantun; atau
    ·      mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian buat para pendengar

Disamping persiapan pidato di atas , agar Anda dapat berpidato dengan baik, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. 
1.      Menyelidiki pendengar dengan mengajukan pertanyaan, misalnya: siapa pendengarnya, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain. 
2.      Memilih topik atau tema hendaknya disesuaikan dengan kemampuan diri, mempunyai arti atau kegunaan bagi pendengar dan lain-lain. 
3.      Mengumpulkan bahan berdasarkan pengalaman, hasil penelitian, imajinasi, buku bacaan, media massa maupun media elektronik. 
4.      Membuat kerangka pidato, caranya sama  dengan membuat kerangka karangan lainnya, yakni: pembuka, isi, dan penutup. 
5.      Mengembangkan pidato menjadi kerangka pidato. 
6.      Latihan oral dengan vokal yang tepat, dengan suara yang nyaring. 

C. NASKAH PIDATO
Materi pidato baik yang menggunakan naskah maupun tanpa naskah memiliki empat bagian, yaitu :


     a.    Pendahuluan,
            yang berfungsi untuk mengantar ke arah pokok persoalan yang akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental audience. Pada bagian ini yang terpenting kita berusaha membangkitkan dan mengarahkan perhatian audience pada pokok permasalahan yang akan dibicarakan. Yang namanya pembukaan pidato, baik pidato resmi atau tidak resmi. Bersyukur dan mengagungkan keagungan Tuhan harus selalu diutamakan serta didahulukan dari yang lainnya. Setelah itu barulah kita memberikan sapaan atau salam terhadap orang yang paling dituakan di acara tersebut sebagai lanjutan dari pembukaan, selanjutnya diikuti dengan salam dan penghormatan kepada semua yang hadir dan mendengarkan pidato kita.


     b.    Isi.
      Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu mengemukakan latar belakang permasalahannya. Pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience. Ketika kita akan menyampaikan sebuah pidato, kita mesti bisa berbicara dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa dan pola pikir orang-orang yang hadir dalam pidato kita. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh sebagian besar para pendengar, jangan menggunakan istilah asing jika para penddengar pidato kita kurang bisa mengerti dan memahami artinya. Karena harus kita sadari, salah satu fungsi terpenting dari sebuah pidato adalah kita bisa menyampaikan segala tujuan dan maksud dari apa-apa yang kita ucapkan tersebut, yang tersirat maupun yang tersurat.

     c.    Pembahasan.
      Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian isi ini biasanya berisi berbagai hal tentang penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan, kontras-kontras, bagan-bagan, model, dan humor yang relevan.

     d.   Kesimpulan/Penutup
      Ini adalah bagian akhir dari sebuah pidato, yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan uraian sebelumnya. Untuk mengakhiri sebuah pidato, ucapan terima kasih serta penghargaan dan penghormatan kepada para hadirin jangan sampai kita lupakan. Akhiri pidato kita seperti ketika kita mengawalinya. Ucapan syukur dan mengagungkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, kita jadikan sebagai akhir dan selesainya kita berpidato.

     NASKAH PIDATO
    TOPIK “ KEDISPLINAN”
   

Yang saya Hormati Ibu dan Bapak Guru dan  Staf Pegawai. Dan Yang Ibu Banggakan Anak-anaku Seluruh Siswa/Siswi SD Negeri No.173382 HUTATINGGI. Selamat pagi untuk kita semua.


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa   karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah ini di Lapangan sekolah yang kita cintai ini                                                                  

Perlu kalian mulai pahami dari sekarang bahwa Ada bayak hal yang barangkali perlu kita ketahui bersama supaya nanti dalam proses belajar mengajar tercipta kondisi yang baik untuk proses belajar mengajar kita.Salah satu yang perlu Ibu sampaikan adalah bahwa sudah pasti di setiap sekolah akan diberlakukan tata tertib sekolah termasuk di sekolah ini.
Anak-anaku yang Ibu banggakan Ada satu hal yang mungkin terus harus kita bangun yaitu kesediaan kalian untuk mememnuhi tata tertib yang akan diberlakukan.
Kalian akan melihat hasilnya nanti ketika disiplin ini sudah menjadi kebiasaan kalian adalah akan tercipta proses belajar mengajar yang berhasil baik dan menjadikan kalian bisa nyaman belajar secara maksimal. Karenanya kerjasama kalian semua dengan memahami arti pentingnya sebuah sikap disiplin sudah pasti akan berbuah keberhasilan.
    Ibu dan pihak sekolah tidak bisa memaksa kalian untuk melakukan sesuatu aturan kecuali ada kesadaran kalian untuk bisa kerjasama dengan baik.
    Anak-anaku yang Ibu cintai Mari kita coba melihat betapa kerjasama kita untuk membangun kedisiplinan ini begitu penting. Setidaknya ada 2 hal yang bisa kita lihat bersama.

Pertama: Kedisplinan Adalah Harga Diri
    Ketika disiplin ini tumbuh maka secara perlahan dan pasti sekolah kita akan dihargai oleh oleh orang lain atau sekolah lain. Sekolah kita akan dilihat sebagai sekolah yang bonafid, dan bisa jadi dianggap sebagai sekolah pavorit. Ini adalah kebanggan buat kita semua. Sekolah kita dianggap sebagai sekolah yang berkualitas.
    Seseorang yang mencoba untuk mendisiplinkan dirinya adalah ciri orang yang punya karakter. Ia unggul di banding teman-teman yang lainnya dan bisa dipastikan orang seperti ini sangat berpeluang besar meraih keberhasilan gemilang di hari depannya. Coba lihat dan amati saja nanti.
    Kedua: Kedisplinan Adalah Kebanggaan
    Alangkah sangat beruntung jika diantara kalian sudah ada yang mulai menyadari secara mendalam betapa pentingnya disiplin.
    Setiap orang adalah pemimpin. Dan yang namanya pemimpin ia pasti orang yang dikatakan sukses. Maka alangkah bahagia jika kalian sudah bisa memimpin, yakni memimpin diri sendiri untuk mencoba hidup disiplin. Inilah salah satu tanda yang sangat nyata apakah kalian bisa memimpin atau tidak.
    Jiwa kepemimpinan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan barangkali alangkah tepat jika disiplin mentaati peraturan sekolah ini dilihat oleh kalian sebagai ajang latihan untuk memimpin diri.
    Dengan demikian maka akan muncul rasa bangga kalian terhadap diri sendiri. Kalian akan merasa menjadi orang yang berhasil melakukan sesuatu, orang yang lebih optimis. Lebih hebat lagi kalian akan menjadi orang yang merasa lebih mandiri dari sebelumnya. Sadar atau tidak sadar kalian akan merasakannya sendiri.
    Semoga apa yang Ibu sampaikan bermanfaat buat kita semua. Dan semoga dengan kedisiplinan ini mengantarkan kalian semua menjadi orang-orang yang bisa membawa nama harum sekolah kita dan menjadi kebanggaan Bapak dan Ibu kalian.
    Sekian dulu apa yang saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung perasaan atau tidak pantas untuk disampaikan. Sekali lagi mohon maaf sebesar-besarnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

D. ETIKA PIDATO
Selain Teknik Berpidato, Hal yang tak kalah penting harus kita ketahui sebelum berpidato ialah Etika Berpidato. Dalam berpidato, tentu sebisanya kita harus dapat beradaptasi serta membedakan siapa yang menjadi audience kita saat berpidatoBerikut beberapa etika dalam berpidato yang harus kita perhatikan :
1.      Etika berpidato di depan umum meliputi :
a.      Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan sopan; Tampil        dengan bersahaja, sopan dan rendah hati;
b.      Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato;
c.      Gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana;
d.      Sebagai kata penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang berkenan dan lain-lain.


2.      Etika berpidato di depan pejabat:
a.      Menghilangkan rasa rendah diri;
b.      Jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain
c.      Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada audience.

3.      Berpidato di depan Pemuka Agama
     ·      Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama;
     ·      Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu;
     ·      Perbanyak istilah-istilah keagamaan

     4.    Etika Berpidato di depan para wanita. Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari sekalian; hindari kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan;

     5.  Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus mengutamakan penalaran yang berikaitan dengan dunia anak-anak muda; Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang; Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda

     6.    Etika Berpidato di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; Gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa stempat


E. TOPIK/TUJUAN PIDATO
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Umumnya, kegiatan berpidato memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Memberikan informasi
Memberikan sebuah pemahaman baru, mengingatkan, atau memberikan informasi kepada khalayak ramai.

2. Persuasif atau mengajak
Mempengaruhi khalayak ramai agar dengan senang hati mengikuti apa yang kita harapkan dan apa yang kita sampaikan.

     3.  Edukatif, berupaya menekankan pada aspek-aspek pendidikan, misalnya tentang pentingnya hidup sehat, ber KB, hidup rukun antar umat bergama dan lain-lain;

4. Hiburan atau rekreasi
Menyenangkan pihak audiens dengan pidato yang kita bawakan sehingga tecapai kepuasan dan kesenangan terhadap apa yang kita sampaikan.


F. TEHNIK-TEHNIK BERPIDATO
Ada empat teknik berpidato yang umum, yaitu:
     a.    Metode Naskah, yaitu pidato yang digunakan untuk pidato resmi dan dibacakan secara langsung. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi resmi, akan disebarluaskan dan dijadikan figur oleh masyarakat dan dikutuip oleh media massa\

     b.    Metode Menghafal, yaitu naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca, melainkan untuk dihafal

     c.    Metode Spontanitas, yaitu metode pidato yang tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Biasanya dilakukan hanya oleh orang-orang yang akan tampil secara mendadak

     d.   Metode Penjabaran Kerangka. Teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap adalah teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan garis-grais besar isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk disampaikan.

Ketika kita ingin berpidato tentunya ada hal-hal yang perlu mendapat perhatiandiantaranya yaitu :
     a.    Posisi Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh semuaaudience. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar semua audience dapat menatap wajah dan penampilan pembicara;

     b.    Mengatur Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan jelas, tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah ruang kecil atau ruang aula yang luas dan besar;

     c.    Volume, Intonasi dan Pelafalan. Pada saat berpidato, usaha mengatur: volume suara, intonasi, dan pelafalan;

     d.   Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan;

     e.   Gerak Tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu berlebihan, dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibacarakan;

     f.  Penggunaan mikropon. Bila ada mikropon, gunakanlah dengan sebaik-baiknya, dan jangan menempel di mulut, namun agak jauh dari mulut pada saat berbicara agar suaranya bagus; dan

g. Bila ada slide( berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis, sangat efektif untuk
menunjang        kegiatan saat berpidato. www.blogger.com








Tidak ada komentar:

Posting Komentar